Polisi telah menangkap tiga siswa sekolah menengah yang diduga terlibat dalam kasus bullying di kota Semarang. Video yang menunjukkan aksi mereka menjadi viral pada hari Selasa. Motif ketiga pelaku ST, DT, NA terhadap korban berinisial RS adalah penghinaan.
Pelaku juga merupakan siswa kelas delapan sedangkan korban masih kelas tujuh. Informasi tersebut menyatakan bahwa korban kurang menghormati pelaku. Kemudian pelaku marah kepada korban dan melakukan pemukulan yang terlihat dalam video viral tersebut,” kata Kapolres Semarang Kombes Irwan Anwar, Rabu (25/5). ).
Polisi yang menemukan video bullying tersebut langsung melakukan penyelidikan dan menangkap para pelakunya.
Semuanya sesuai dengan bagian dan prosedur baik korban maupun pelaku. Unit PPA sedang diedit dan pasal perlindungan anak sedang diterapkan,” katanya.
Sementara itu, Putri Marlenny, psikolog dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, mengatakan pihaknya akan menjamin hak pendidikan baik pelaku maupun korban.
Ini adalah pendekatan kerjasama dengan Polrestabes Semarang, orang tua dan sekolah. Kondisi korban adalah trauma pasca bullying. Kemudian Dinas Pendidikan Kota Semarang akan fokus menangani undang-undang yang berlaku untuk perlindungan anak,” pungkasnya.
